Kota
Tua Jakarta terletak di Jalan Taman Fatahillah, Jakarta Barat. Tempat ini
merupakan representasi Jakarta pada masa dahulu. Meski bangunan-bangunan yang
terdapat disini terbilang sudah lama, namun tetap terjaga dan bagus untuk
dijadikan objek foto. Saya sudah dua kali mengunjungi Kota Tua Jakarta. Kunjungan
pertama bersama teman saya dan kunjungan kedua bersama keluarga saya. Dalam kedua
kunjungan tersebut, kesan yang saya dapat sama, yaitu: ramai. Ya, memang Kota
Tua Jakarta ini ramai. Tidak hanya karena banyaknya bangunan tua khas jaman
dahulu yang sangat unik, namun juga karena tidak adanya biaya masuk alias
gratis.
Salah satu bangunan yang terdapat di Kota Tua Jakarta
Saat mengunjungi Kota
Tua Jakarta pertama kali bersama teman saya, kami mengggunakan Kereta Rel
Listrik (KRL) Commuter Line dari Stasiun Universitas Indonesia menuju Stasiun
Jakarta Kota. Sesampainya di Stasiun Jakarta Kota, kami hanya perlu berjalan
sekitar 100 meter dan akhirnya sampailah kami di Kota Tua Jakarta. Sedangkan,
ketika saya mengunjungi Kota Tua Jakarta bersama keluarga saya, kami
menggunakan kendaraan pribadi.
Apa saja yang dapat
dilakukan di Kota Tua Jakarta? Tentu saja selain berfoto ria secara gratis
dengan latar bangunan tua tempo dulu khas Belanda, kita juga dapat memutari
Kota Tua Jakarta menggunakan sepeda onthel untuk merasakan atmosfer pada zaman
dulu. Di Kota Tua Jakarta banyak disewakan sepeda onthel bagi para pengunjung
dengan tarif Rp 20.000,00 untuk penggunaan selama 30 menit. Harga tersebut juga
dilengkapi dengan peminjaman topi jika pengunjung berminat.
Sepeda onthel yang disewakan di Kota Tua Jakarta
Selain itu, banyak juga
dijajakan berbagai macam makanan ataupun jajan, seperti es potong, es selendang
mayang, pecel, dan kerak telor. Harga yang ditawarkan juga tidaklah mahal. Ada juga
terdapat beberapa stand komunitas, seperti komunitas seni, dimana kita bisa
memesan untuk melukis wajah atau stand mobil tua, dimana kita bisa berfoto
dengan mobil tersebut. Satu komunitas yang menurut saya menarik adalah Komunitas
Manusia Batu Taman Fatahillah (Kombat). Komunitas ini sangat unik karena mereka
berlagak seperti patung, lengkap dengan cat yang diwarnai ke seluruh tubuh
mereka dan juga aksesoris pendukung, untuk menghibur pengunjung. Mereka akan
diam di tempat tertentu dan tidak bergerak seperti patung layaknya manusia
batu. Kita dapat berfoto dengan mereka dan memberi uang seikhlasnya di kotak
yang terletak di depan mereka.
Foto adik saya bersama salah satu anggota Kombat
Hal lain yang dapat
kita lakukan ketika berada di Kota Tua Jakarta adalah memasuki museum yang
terdapat disana. Ada Museum Fatahillah, Museum Wayang, Museum Bank Mandiri,
Museum Bank Indonesia, dan Museum Seni Rupa dan Keramik. Info yang saya
dapatkan dari satpam salah satu museum tersebut adalah pada hari Senin tidak
ada museum yang dibuka. Sehingga, lebih baik mengunjungi Kota Tua Jakarta
selain pada hari Senin agar dapat masuk ke museum-museum tersebut.
Ketika saya pergi ke
Kota Tua Jakarta bersama teman saya, saya kebetulan masuk ke salah satu museum,
yaitu Museum Fatahillah. Dengan merogoh kocek sebesar Rp 25.000,00 (untuk
mahasiswa, saya lupa berapa harga tiket masuk untuk umum), kami pun masuk ke dalamnya.
Di dalam museum tersebut terdapat banyak karya seni. Saya kurang memiliki
pengetahuan tentang seni sejujurnya, namun bagi saya semua karya seni disini
sangat bagus dan memanjakan mata saya yang awam ini. Selain karya seni,
terdapat juga pertunjukan video yang bisa kita nikmati.
"Baik Boeroek Tanah Airkoe Djoea" karya Agapetus A. Kristiandana.
Salah satu karya seni di Museum Fatahillah
"Mencari Indonesia" karya Dipo Andi
Salah satu karya seni di Museum Fatahillah
Sebagai penutup, Kota
Tua Jakarta memang tempat yang bagus untuk didatangi. Selain gratis, akan
mengesankan pula bagi kita ketika melihat bangunan-bangunan tua yang merupakan
saksi perkembangan kota Jakarta ini. Jadi, Anda tidak mungkin menyesal datang
ke Kota Tua Jakarta dan jangan lupa untuk mengunjungi tempat wisata ini bersama
teman atau keluarga Anda. J
Sumber:
http://www.kotatuajakarta.org/ (diakses pada tanggal 16 Agustus 2014)
http://www.sekolah123.com/articles/view/id/653/page/lima_museum_di_kawasan_kota_tua
(diakses pada tanggal 16 Agustus 2014)
http://soloraya.com/2014/06/03/kisah-sofiah-noni-belanda-penunggu-kota-tua/ (diakses pada tanggal 16 Agustus 2014)