Kamis, 24 Februari 2011

10 Cara Penting Untuk Meningkatkan Prestasi Di Sekolah:

1. Jadilah seorang pemimpin. Latihlah rasa tanggung jawabmu.
Apabila guru meminta bantuanmu untuk mengerjakan sesuatu misalnya membersihkan kelas, jangan ragu untuk menerimanya. Ajak beberapa teman kelas dan pimpin mereka untuk membersihkan kelas bersama-sama.

2. Mendengarkan penjelasan guru dengan baik.
Jawablah setiap pertanyaan yang diajukan oleh guru apabila kamu mengetahui jawabannya. Jangan menunggu guru untuk memanggil kamu untuk menjawab pertanyaan.

3. Jangan malu untuk bertanya.
Selalu ajukan pertanyaan kepada guru apabila tidak mengerti tentang sesuatu hal.

4. Kerjakan PR dengan baik, jangan selalu mencari alasan untuk tidak mengerjakannya.
Jangan malas mengerjakan PR dengan alasan lupa atau menunda-nunda mengerjakannya. Enak kan kalau kita cepat mengerjakan PR, jadi masih punya banyak waktu untuk bermain dan nonton TV deh!

5. Setiap pulang dari sekolah, selalu mengulang pelajaran yang tadi diajarkan.
Nanti sewaktu ada ulangan jadi tidak banyak yang harus dipelajari! Asyik!

6. Cukup istirahat, makan dan bermain.
Semuanya dilakukan secara berimbang. Setelah pulang sekolah, kita sering ingin cepat-cepat bermain dan melupakan segala hal penting lainnya, contohnya makan dan istirahat. Padahal setelah seharian di sekolah, tak terasa badan kita membutuhkan masukan energi tambahan yang bisa didapatkan dari istirahat dan makanan yang kita makan. Oleh karenanya kita harus dapat membagi waktu untuk makan, istirahat dan bermain. Kalau semuanya dilakukan dengan baik, badan jadi segar setiap hari! Jadi tidak sering mengantuk di kelas!

7. Banyak berlatih pelajaran yang kurang disuka.
Apabila kamu tidak menyenangi suatu mata pelajaran, contohnya matematika, maka banyak-banyaklah berlatih, mengikuti kursus atau belajar berkelompok dengan teman. Sehabis belajar bisa bermain dan menambah teman baru di tempat kursus. Selain itu, siapa tahu dari kurang menyukai matematika, kalian malahan menyukainya.

8. Ikutilah kegiatan ektrakurikuler yang kamu senangi.
Cari tahu kegiatan apa yang cocok dan kamu suka. Contohnya apabila kalian suka pelajaran tae kwon do, cobalah untuk mengikuti kursus dari kegiatan tersebut, sehingga selain belajar pelajaran-pelajaran yang diajarkan di sekolah, kalian juga dapat mendapatkan pelajaran tambahan di luar sekolah.

9. Cari seorang pembimbing yang baik.
Orangtua adalah pembimbing yang terbaik selain guru. Apabila ada yang kurang jelas dari keterangan guru di sekolah, kalian dapat menanyakan hal tersebut kepada orang tua. Selain itu, kalian juga dapat belajar dari teman yang berprestasi.

10. Jangan suka mencontek teman.
Kalau mencontek, kamu bisa bodoh karena tidak berpikir sendiri. Lagipula belum tentu, teman yang kamu contek itu menjawab pertanyaan dengan benar. Belum lagi kalau ketahuan guru dan teman lain, malu kan? Kalau kamu rajin belajar, pasti bisa menjawab semua pertanyaan dengan benar sehingga ulangan dapat nilai baik.

Bagaimana Menulis Dengan Benar?

Berikut merupakan tahap-tahap untuk menulis tulisan dengan benar.

Memulai

→ Tentukan Topik
1. Apa yang kamu ingin pelajari lebih lanjut?
2. Sanggup tidak kamu mencari informasi tentang itu?
3. Topik kamu ini sesuai tidak dengan tugas dari guru?
Jika kamu mengambil topik yang betul-betul ingin kamu pelajari, kamu mungkin bisa menyesuaikan dengan persyaratan guru kamu. Guru kamu mungkin lebih fleksibel jika kamu menunjukkan bahwa kamu benar-benar kukuh dengan topikmu.

→ Tetapkan Tujuan
Kenapa kamu menulis? “Disuruh Bu Guru” mungkin jawaban sebenarnya, tapi tidak cukup. Gantinya, coba salah satu di bawah ini:
• untuk menjelaskan
• untuk menggambarkan
• untuk bercerita
• untuk menghibur
• untuk mengungkapkan perasaanku
• untuk meyakinkan orang
Ini akan memberi arah pada tulisanmu. Jika kamu mengetahui ke mana arahmu, kamu lebih mungkin sampai di sana.

→ Tentukan Bentuk Tulisan
Berbentuk apakah tulisanmu−esai, cerita, puisi, surat, laporan, atau lainnya? Apakah gurumu memberi perintah spesifik atau kamu boleh memilih sendiri? Tanyakan jika kamu tidak yakin. Adakalanya cerita ingin berubah menjadi puisi. Kadang esai ingin berubah menjadi cerita. Cari tahu apakah kamu boleh bersikap luwes.

→ Kenali Sasaran Kamu
Jika kamu menulis naskah TV untuk remaja, kamu bisa memakai singkatan dan bahasa gaul masa kini. Jika kamu menulis surat untuk editor surat kabar kotamu, kamu harus lebih resmi. Kepada atau untuk siapa tulisanmu itu? Siapa pembacamu? Orang tua, guru, teman, atau pembaca mading sekolah? Ingat-ingat sasaran kamu ini saat menulis. Ini akan menolong kamu memilih kata yang tepat, tingkat kerumitan kalimat, dan penekanan. Kamu akan terbantu pula untuk memutuskan gaya dan nada kamu.

Bagaimana kalau Kamu Tidak Senang Menulis?
• Pastikan bahwa topik yang kamu pilih menarik untuk kamu−jika sangat tidak menarik, setidaknya agak menarik. Buka pikiranmu. Mungkin topik itu akan semakin menarik kalau kamu beri kesempatan.
• Jangan menunda-nunda! Kamu juga masih tetap harus menulis makalah walaupun kamu menunggu sampai waktunya tinggal satu hari lagi.
• Jika kamu punya komputer (atau akses pada komputer), gunakan untuk menulis makalahmu, karena komputer dapat mempermudah menyusun, menambah, membuang, dan memindahkan informasi, memeriksa dan memperbaiki ejaanmu, dan masih banyak keunggulan komputer yang lainnya.
• Canangkan tujuan dan rencanakan untuk member penghargaan untuk dirimu sendiri jika kamu berhasil mencapai tujuan itu. Misalnya, “Kalau aku sudah menyelesaikan draf kasarku, aku akan nonton VCD Harry Potter.”

Pemanasan Sebelum Menulis

Begitu kamu sudah dapat topik, pakai strategi di bawah ini untuk menyalakan mesin otakmu.
• Baca sesuatu tentang topik yang kamu pilih.
• Bicarakan topik tersebut dengan orang lain
• Curahkan ide topik kamu. Dengan cepat, tuliskan sebanyak mungkin gagasan yang muncul yang berkaitan dengan topik itu. Tidak perlu berhenti untuk mempertimbangkan bagus tidaknya gagasan kamu. Keluarkan kreativitas kamu−keluarkan kegilaan kamu!
• Tulis bebas di atas kertas tentang topikmu, beri waktu lima menit untuk menulis segala sesuatu yang datang di otakmu. Jangan biarkan bolpoinmu meninggalkan kertas. Kalau kamu tidak bisa lagi memikirkan apa lagi yang bisa ditulis, tulis saja, “Aku nggak bisa mikir apa-apa” berualng-ulang, sampai kamu bisa−dan kamu akan bisa. Menulis bebas, membebaskan kekuatan mentalmu.
• Tulis bebas di komputer. Gelapkan layarnya agar kamu tidak bisa membaca atau menilai apa yang kamu tulis. Kalau sudah selesai, lihat hasilnya. Kamu mungkin menemukan satu-dua gagasan cemerlang.

Merencanakan Tulisan

Sebagian orang bisa duduk dan langsung menulis. Kebanyakan kita harus merencanakan apa yang akan disampaikan dan bagaimana cara menyampaikannya.
1. Pecah tugasmu menjadi bagian-bagian kecil, agar lebih mudah diatur. Gambarkan di atas lembaran tugas.
2. Perkirakan berapa jumlah waktu keseluruhan yang kamu perlukan untuk tugas itu. Perkiraan yang baik adalah sekitar satu setengah jam per halaman (makalah 10 halaman = sekitar 15 jam kerja). Rencanakan menyelesaikannya beberapa saat sebelum waktu tenggat (deadline), jadi kamu punya waktu ekstra apabila diperlukan.
3. Siap-siap untuk mengubah rencana jika diperlukan. Kamu mungkin mendapati bahwa sebagian tugas memakan waktu lebih lama dari perkiraanmu, sementara yang lain lebih cepar diselesaikan.
4. Buat penataan sederhana untuk gagasan-gagasanmu. Ini akan membantu kamu memutuskan urutan penyajian informasi, informasi mana yang tidak sesuaidan di bagian mana yang masih terdapat lubang-lubang yang membutuhkan lebih banyak informasi.

Cara Menulis Draf Awal

• Tidak usah dulu mengurusi ejaan, tanda baca, atau tata bahasa. Tuliskan saja gagasanmu ke atas kertas
• Untuk penyusunan dan penyuntingan yang lebih gampang, gunakanlah komputer
• Jika kamu kesulitan pada awalnya, loncat saja ke bagian mana pun. Tuliskan poin yang ingin kamu sampaikan. Lalu, tambahkan kalimat-kalimat untuk memperkenalkan poin itu dan kalimat-kalimat pendukungnya. Tanpa kamu sadari, tahu-tahu kamu sudah menyelesaikan satu paragraph.
• Gunakan spasi ganda atau lompati satu baris, agar ada ruang untuk perbaikan.
• Ikuti rencana penulisanmu selama masih berjalan dengan baik. Ingat, kamu bisa mengubahnya apabila kamu perlu.

Cara Menulis Paragraf

• Pastikan semua kalimat berkaitan dengan topik yang sama. Pastikan kalimat-kalimat itu tersusun dalam urutan yang logis.
• Hindari paragraf yang hanya berisi satu kalimat. Setiap paragraf harus cukup panjang untuk mengembangkan topiknya.
• Jika kamu menulis paragraf yang menjelaskan sesuatu, tanyakan pada dirimu sendiri, “Apa yang aku pelajari kalau aku membaca ini untuk pertama kalinya?”
• Jika kamu menulis paragraf narasi, tanyakan pada dirimu sendiri, “Apa yang akan aku ‘lihat’ kalau aku membaca paragraf ini untuk pertama kalinya?”

Cara Menulis Cerita

Berikut merupakan bagian yang perlu diperhatikan dalam menulis sebuah cerita:
• Setting. Di mana kisahmu berlangsung? Kapan? Uraikan lokasi geografis dan tempat spesifik dari setiap adegan. Pikirkan tentang berapa lama ceritamu berlangsung.
• Tokoh. Ceritakan kepada pembacamu seperti apa tampang si tokoh. Lukiskan kepribadiannya. Yang jelas, buat para pembacamu tertarik!
• Masalah dan Solusinya. Sajikan suatu masalah dan arahkan pada pemecahannya.
• Kejadian. Gambarkan lima atau enam kejadian. Sajikan dalam urutan yang masuk akal (urutan penyusunan kejadian disebut plot cerita).

Cara Menulis Cerita

Ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk menulis esai.
1. Pertama-tama, nyatakan apa yang ingin kamu sampaikan. (esai kamu tentang apa?)
2. Setelah itu, sampaikan isi esai kamu
• Tetaplah pada topik. Esai yang sangat panjang dan rapi tidak akan mendapat nilai jika kamu melenceng dari topikmu.
• Buat pengorganisasian dengan jelas. Gunakan kata-kata kunci, seperti “pertama”, “kemudian”, “juga”, “kesimpulannya”, dan sebagainya.
• Utarakan apa yang kamu maksudkan dan niatkan apa yang kamu sampaikan.
3. Terakhir, nyatakan apa yang sudah kamu sampaikan (kesimpulan).

Cara Menulis Puisi

Secara umum, puisi mengungkapkan perasaan: kasih sayang, lucu, marah, sebut saja. Kebanyakan puisi memiliki “ketukan” atau ritme, seperti lagu. Umumnya, puisi yang kamu tulis harus menyampaikan sesuatu yang ingin kamu sampaikan. Harus diucapkan dengan suaramu. Puisi juga tidak harus cengeng, dan juga tidak harus berima.